Pada tahun 1967 di Kota Parakan tepatnya di Jalan KH. Subchi sudah ada lembaga pendidikan formal kejuruan yang mengkhususkan pada bidang pendidikan dan calon guru agama Islam yang bernama PGA NU. Lembaga pendidikan ini di bawah naungan organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Majelis Wakil Cabang (MWC) Parakan.
Dalam perjalanannya lembaga pendidikan ini pada tahun itu juga (1967) Pengurus MWC NU Parakan ini secara ikhlas PGA ini dinegerikan. Berarti secara penuh pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah di bawah Departemen Agama dengan nama Pendidikan Guru Agama Islam Negeri 4 Tahun ( PGAN 4 Tahun ). Dan proses belajar mengajar pindah ke gedung KAMMI/KAPPI ( sekarang bernama Gedung Manunggal ) di Jalan Kawedanan Parakan, yang merupakan pinjaman dari KODIM 0706 Temanggung.
Dengan adanya perubahan sistem pendidikan calon guru Agama Islam, pada tahun 1969 PGAN 4 Tahun berubah menjadi PGAN 6 Tahun, hal ini berlangsung hingga tahun 1978, sebab dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor 16 Tahun 1978 tanggal 16 Maret 1978, PGAN 6 Tahun beralih fungsi menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Adapaun pimpinan PGAN sebelum alih fungsi menjadi MTsN dan MAN ialah bapak Drs. Pujihartono dan M. Said, BA.
MTsN tetap menempati gedung KAMMI/KAPPI sedangkan MAN menempati gedung baru di Kowangan Temanggung. Alhamdulillah, pada tahun 1986 MTsN Parakan bisa pindah dan menempati gedungnya sendiri yang berlokasi di Desa Mandisari Parakan. Pada awalnya hanya mempunyai 3 ruang kelas, karena memang pada saat itu jumlah murid masih belum sebanyak saat ini. Dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun jumlah murid selalu meningkat seperti sekarang ini. Dan semoga hal ini akan terus bisa meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, sarana mau pun prasarananya demi tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti yang di idam-idamkan.
Dalam perjalanannya, dari tahun 1978 hingga 2012 MTsN Parakan telah dipimpin oleh 10 orang, yaitu H. Moh Yusuf, B.A. (merangkap Kepala MAN, 1978-1979), Dr. H. Rahmat Rais (1979-1988), Drs. H. Abdul Latif (1988-1991), H. Mugiyanto, B.A. (1991-1997), H. Wasiri Abdullah Jusuf, B.A. (1997-2003), Drs. H. Sahruddin Hasibuan (2003-2004), H.Tunut Irsyiyadi, S.Pd.I (2004-2005), Drs. H. Sukron, M.Ag. (2005-2011), dan Drs. H. Agus Salam, M.Ag. (2011-219), Drs. Muchanif (2019-sekarang).
Sedangkan Ketua BP-3/Komite Madrasah selama periode 34 tahun ini telah dijabat oleh 6 orang, yaitu H. Muhyidin, H. Ruslan Abidin, H. Istamar, B.A., H. Mughni Badri, H. Munawir, B.A., Drs. H. Irfai’i Ilyas, dan Mudiyanto.
Pada tahun 2017 sesuai PMA nomor 810 tahun 2017 tentang perubahan Nama Madrasah Aliyah Negeri, Tsanawiyah Negeri, dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Provinsi Kabupaten Temanggung dan Sesuai dengan keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kabupaten Temanggung Nomor : 1062 Tahun 2018 tentang Kode indek sutak Dinas Madrasah Aliyah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri pada Jajaran Kementerian Agama Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Temanggung. Madrasah Tsanawiyah Negeri Parakan Temanggung menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Temanggung.
Lalu bagaimanakah awal perjalanan MTsN Parakan setelah adanya alih fungsi ? Berikut penuturan bapak Rahmat Rais yang disampaikan pada acara “Temu Kangen” pimpinan, guru dan karyawan MTs Negeri Temanggung pada Rabu (8/6/2022).
Diawali dengan terbitnya KMA RI nomor 16 tahun 1978 tanggal 16 Maret, MTsN Parakan mulai hidup mandiri dari modal NOL dengan menumpang di Gedung KAMMI/KAPPI yang sekarang dikenal Gedung Manunggal.
Dalam hal gedung madrasah, pada tahun 1979/1980 berusaha memiliki gedung melalui proyek pemerintah, tetapi terhalang karena belum mempunyai tanah ( syarat untuk mendapatkan proyek dari pemerintah). Lalu pimpinan bersama dewan guru sepakat membeli tanah di belakang gedung KAMMI/KAPPI dengan iuran dari wali murid bersama dewan guru dan pegawai TU yang saat itu masing-masing wali murid dan para guru/ pegawai TU dibebani Rp.5.000,00 (lima ribu rupiah) memperoleh …… m2.
Pada tahun 1980/1981 membangun lokal semi permanen 3 lokal yang dananya bersumbar dari wali murid sebagai uang gedung. Di tahun ini juga mengajukan permohonan proyek pengadaan tanah ke pemerintah Departemen Agama pusat. Tahun 1981/1982 pengajuan proyek pengadaan tanah berhasil. Tahun 1982/1983 mengajukan proyek gedung dan disetujui dengan mendapat 3 lokal (yang berada di barat kantor).
Tahun 1983/1984 mengajukan proyek gedung lagi dan berhasil mendapatkan 3 lokal (yang berada di sebelah timur kantor). Pada tahun ini tiga kelas pindah ke gedung baru yg berada di sebalah barat kantor. Tanah 235m yang berada di belakang gedung KAMMI/KAPPI dijual lalu untuk membeli tanah di manden dan digabung dengan lokasi tanah MTsN.
Tahun 1984/1985 mengajukan proyek gedung kantor dan ruang kelas, yang disetujui gedung kantor. Bersamaan mengerjakan proyek gedung kantor, pimpinan dan dewan guru mengajukan kepada BP3 (Bp. H. Istamar) pembangunan gedung swadaya berhasil disetujui tiga lokal (selatan agak barat gedung pertama).
Tahun 1985/1986 mengajukan lagi proyek gedung 3 lokal dan di setujui yg kita letakkan di timur kantor, sebelah selatannya gedung proyek ke dua. Dan bersamaan tahun 1985/1986 disetujui ole BP3 tiga lokal nyambung dengan 3 lokal swadaya yang pertama.
Tentang kesiswaan, tahun 1978/1979 menerima murid 28 anak tanpa seleksi. Tahun 1979/1980 menerima murid 56 anak tanpa seleksi. Tahun 1980/1981 menerima murid 120 anak seleksi keci. Tahun 1981/1982 menerima murid 4 kelas sudah dengan seleksi besar. Tahun 1982/1983 menerima lebih banyak lagi sudah mulai seleksi agak ketat dan seterusnya apalagi setelah pindah ke lokasi baru (mandisari/manden) hingga bapak Rahmat Rais alih tugas tahun 1988 ke Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, jumlah murid sudah menjadi 1000 lebih.
Adapaun publikasi MTsN, dapat dijelaskan bahwa semua aparat MTsN (Guru/pegawai TU) setiap ada kesempatan mengenalkan dan kampanye tentang keberadaan MTsN. Bapak Rahmat Rais secara pribadi maupun sebagai pimpinan yang mendapat tugas dari bapak Bupati menjadi penatar penataran P4 tingkat instansi sampai pada tingkat kelurahan, disamping mengenalkan diri dan tugas sebagai guru dan pimpinan MTsN, sekaligus kampanye untuk kepentingan MTsN. Memantau lulusan MTsN yang sudah diterima di SLA (jenjang SMA sederajat) (SKB 3 MENTERI TH 75). Dan berkompetisi dalam kegiatan Hari-hari Besar Nasional (HUT RI, HARDIKNAS dll) terutama dibidang olah raga.
video sejarah MTsN 1 Temanggung
Demikian sejarah singkat berdirinya MTsN 1 Temanggung ini disusun semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan dan bagi generasi penerus MTsN 1 Temanggung selanjutnya.